Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Berada di Posisi 19 Secara Nasional, Bukti Komitmen Pemkot Jambi Dalam Penurunan Angka Stunting

Rabu, 12 November 2025 | 20:00 WIB Last Updated 2025-11-20T17:23:55Z
Berada di Posisi 19 Secara Nasional, Bukti Komitmen Pemkot Jambi Dalam Penurunan Angka Stunting

JAMBI -
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi kembali mencatat capaian membanggakan di tingkat nasional.

Kota Jambi berhasil menempati posisi 19 dari 197 kabupaten/kota se-Indonesia sebagai daerah berkinerja baik dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting tahun 2024.

Pencapaian ini diumumkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, di Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Berdasarkan survei nasional tahun 2024, angka prevalensi stunting di Kota Jambi turun signifikan dari 13,5 persen menjadi 10,3 persen, jauh di bawah rata-rata provinsi maupun nasional yang berada di angka 19,8 persen.

Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, M.K.M. menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kerja keras semua pihak yang berkontribusi dalam pencapaian tersebut.

“Alhamdulillah, capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak. Atas nama Pemerintah Daerah, saya mengucapkan terima kasih kepada Forkopimda, OPD, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat yang telah bersinergi nyata dalam program percepatan penurunan stunting di Kota Jambi. Kami akan terus memperkuat intervensi gizi dan layanan kesehatan bagi ibu dan anak,” ujar Maulana, Kamis (13/11/2025).

Maulana menjelaskan bahwa berbagai program prioritas Pemkot Jambi telah diselaraskan dengan upaya pencegahan dan penurunan stunting, di antaranya Program “Kartu Bahagia” dan “Kampung Bahagia”.

"Melalui Kartu Bahagia, alhamdulillah 100 persen masyarakat kurang mampu di Kota Jambi sudah terfasilitasi secara kesehatan. Sementara Kampung Bahagia menjadi wadah pembangunan berbasis komunitas yang juga mendukung peran posyandu dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan,” jelasnya.

Maulana menegaskan, keberhasilan ini menjadi bukti nyata kerja kolaboratif berbagai pihak dan tidak akan berhenti di sini.

“Kami akan terus berinovasi dalam layanan kesehatan ibu dan anak, pendampingan keluarga berisiko stunting, edukasi calon pengantin, penguatan peran posyandu dan puskesmas, serta pengawasan gizi masyarakat secara berkelanjutan,” tutupnya.

Secara umum, Rakornas dan Rakortek 2025 menjadi forum strategis untuk mengevaluasi pelaksanaan program, menetapkan target dan Rencana Aksi Nasional (RAN) 2025–2029, serta memperkuat komitmen kepemimpinan dari pusat hingga daerah dalam menuntaskan permasalahan stunting di Indonesia.(*)
×
Berita Terbaru Update