![]() |
| Bahas Tata Kelola Pemerintahan dan Transformasi Digital, Wako Maulana Jadi Peserta Lemhannas di National University of Singapore |
JAMBI - Wali Kota Jambi, Dr.dr.H.Maulana, MKM menjadi salah satu peserta didik dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia yang tengah mengikuti kegiatan pendidikan di National University of Singapore (NUS), Rabu (12/11/2025).
Program ini merupakan bagian dari Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) yang diselenggarakan Lemhannas RI.
Kegiatan pendidikan tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan wawasan strategis para pimpinan daerah dalam menghadapi dinamika pembangunan, tata kelola pemerintahan, serta tantangan global di era modern.
Selama mengikuti program di NUS, para peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai pakar internasional terkait kepemimpinan adaptif, transformasi digital, tata kelola perkotaan berkelanjutan, serta kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara.
Dalam sesi pembelajaran, Profesor Lim Siong Guan menyampaikan pentingnya pemerintahan yang mampu belajar dari masa lalu, menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini, dan mempersiapkan masa depan.
Ia menekankan bahwa keberhasilan pemerintahan bergantung pada kepercayaan publik dan penghormatan terhadap keberagaman.
"Menjalankan negara tidak sama dengan menjalankan perusahaan. Pemerintah harus peduli terhadap semua warga, bukan hanya mereka yang berprestasi," kata Lim Siong Guan di hadapan peserta.
Program ini juga memberikan kesempatan berharga bagi para kepala daerah untuk belajar langsung dari pengalaman internasional dan memperluas jejaring kerja sama lintas negara.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, Walikota Jambi berkesempatan untuk bertukar pikiran dengan beberapa kepala daerah yang terpilih mengikuti program.
Untuk diketahui, Program KPPD Angkatan II Tahun 2025 diikuti oleh 25 kepala daerah, terdiri atas 17 bupati dan 8 wali kota se-Indonesia.
Wako Maulana menjadi salah satu dari 8 wali kota terpilih yang mendapat kesempatan menimba pengalaman langsung di Singapura.
Selama berada di Singapura, peserta KPPD melakukan kunjungan ke Lee Kuan Yew School of Public Policy-NUS untuk mempelajari praktik terbaik dalam pendidikan, kesehatan, transportasi umum, hingga manajemen lingkungan. Singapura dikenal dengan sistem pemerintahan yang efisien, transparan, dan adaptif terhadap perubahan.
Maulana menyampaikan bahwa pengalaman belajar di NUS akan menjadi bekal penting dalam memperkuat kebijakan pembangunan daerah berbasis inovasi dan kolaborasi.
“Banyak hal yang bisa diterapkan di daerah, terutama terkait tata kelola kota cerdas dan pelayanan publik yang efisien,” ujarnya.
Program KPPD di NUS merupakan bagian dari agenda internasionalisasi Lemhannas RI dalam rangka memperluas wawasan global para pemimpin daerah agar mampu menghadapi tantangan geopolitik dan pembangunan yang semakin kompleks.(*)
